IDENTITAS
PESERTA LOMBA RESENSI BUKU
“LOLONG
LELAKI LANSIA”
Nama
Lengkap : Erik Pratomo
Nama
Pena : Erik
Tempat,Tanggal
Lahir : Pemalang,25 Mei 1996
Alamat : Jln. Dr.
Wahidin,S.H No.2 Desa Kaligelang,Pemalang
Hobi :
Browsing
Status : Pelajar
SMA Negeri 1 Pemalang
NISN :
9966855113
No.HP :
087830850582
Twitter :
@Nikayanti_Aurel
Tentang
saya :
Saya adalah siswa SMAN 1 Pemalang yang
sekarang duduk di bangku Kelas XI IPA 2.
Wali Kelas saya Bapak Samuri,S.Pd (Guru Olahraga). Saya tinggal di desa
Kaligelang, Kecamatan Taman, Kab. Pemalang RT.07 RW. 02. Guru Bahasa Indonesia
saya adalah Ibu Amintaningsih,M.Pd. Saya anak yang aktif dan mudah bergaul
dengan siapa saja.
Keinginan saya mengikuti Lomba Resensi buku
ini yaitu mengembangkan kemampuan saya di bidang Sastra bahasa Indonesia,
mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, sekaligus membanggakan/
mengharumkan Nama Sekolah terutama Guru Bahasa Indonesia saya, Ibu
Amintaningsih,M.Pd. Tujuan diatas akan
tercapai jika saya mendapat Juara I dalam Lomba Resensi ini.
“ HIRUK
PIKUK SEBUAH KELUARGA USAI KEMERDEKAAN RI ”
“
SETIAP MANUSIA HIDUP DALAM MASALAH ”
Judul
Novel : Lolong Lelaki Lansia
Penulis : S.N. Ratmana
Penerbit : Forum Lingkar Pena (FLP)
Tegal Self Publishing
Cetakan : Pertama, Muharram 1433 H
/Desember 2011
Kota
terbit : Tegal, Jawa
Tengah
Tebal : 240 halaman; 20 cm
Harga : Rp. 30.000,00
Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang
merdeka melalui sebuah Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Dengan di
bomnya kedua kota sentral di Jepang yaitu Nagasaki dan Hiroshima pada Perang
Dunia II, Indonesia dengan mudah memproklamasikan kemerdekaan. Kebanggan,
kegembiraan rakyat tak terbendung hingga ke seluruh penjuru Indonesia, baik
desa maupun kota. Dengan kekalahan Jepang, Blok Sekutu berusaha mengambil alih
menjajah Indonesia. Tetapi semangat mempertahankan Kemerdekaan tidak hanya
dilakukan para petinggi dan pahlawan Indonesia yang terutama bergerak di bidang
Kemiliteran, tetapi juga rakyat Desa. Tanpa disadari, Indonesia ini memiliki
banyak Pahlawan Tersembunyi yang selalu siap mengkokohkan Kemerdekaan.
Setiap manusia yang hidup di bumi ini, tak
akan luput dari sebuah permasalahan. Permasalahan fisik maupun psikis adalah
sahabat setia insan manusia yang tak pandang bulu baik kaya maupun miskin, muda
ataupun tua. Tinggal manusia itu sendiri yang berusaha mencari titik terang
permasalahan tersebut. Sosok manusia sejati adalah manusia yang memiliki tekad
bulat dalam menjunjung tinggi harkat, martabat dirinya. Sebagai Insan ciptaan
Tuhan, Iman dan Taqwa sudah barang tentu harus menjadi pegangan hidup.Terlebih
jika mereka beragama Islam.
Setelah saya membaca novelet ini, sepertinya
S.N. Ratmana menggabungkan sebuah diferensiasi perjuangan hidup manusia mencari
titik perang permasalahan. Diferensiasi ini Ratmana sajikan dalam penggabungan
yaitu perjuangan seseorang Pasca Kemerdekaan dan satunya Pasca Reformasi.
Keduanya disajikan secara terpisah namun sebenarnya terdapat sebuah makna
tersirat yang sama yaitu perjuangan manusia menemukan titik terang
permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar